Tahukah anda, bahwa kamera yang pertama di dunia dulu dapat bekerja baik,
padahal tidak berlensa? Dan uniknya, kamera tanpa lensa ini belum juga punah,
karena masih sering dipakai hingga hari ini, kita biasa menyebutnya dengan
kamera lubang jarum .
Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala.
Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles
dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada
abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan
teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup
baik.
Meskipun kamera jenis ini sudah sangat lama, makanya saya sebut jadul, tapi justru ada keunikan tersendiri dengan kamera ini. Bahkan penggemar kamera ini tidak sedikit di dunia. Di Indonesia sendiri, kamera lubang jarung alias pinhole camera ini punya komunitas sendiri yang dinamai KLJ. Ini adalah salah satu alamat yang saya temui, dan masih banyak lagi komunitas KLJ lainnya.
Prinsip Kerja Kamera Lubang Jarum
Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar
yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah ‘lubang jarum’ di salah
satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga
sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang
jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek
yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama
bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat
bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.
Untuk kalian yang ingin tau lebih banyak lagi mengenai pinhole camera ini, anda dapat alngsung membaca PDF yang telah saya uplod ini. Semoga bermanfaat.
Jayalah terus KLJ Indonesia.
sumber : http://monsterilmiah.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar