Optik adalah...

Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.

Bidang Optika...

Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged beam).

Bidang Optika

...gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged beam).

ARENA OPTIK

physicsunsri.blogspot.com

BuGaFis 2010

We are physics education of Sriwijaya University...

Kamis, 09 Mei 2013

MENGENAL SIFAT CERMIN DENGAN SENDAL JEPIT

Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. Seperti yang kita ketahui, cermin itu terbagi menjadi 3 jenis, yakni cermin datar,cermin cekung dan cermin cembung. Ketiga cermin ini tentunya memilki sifat-sifat yang berbeda. Misalnya pada cermin datar, sifatnya adalah memantulkan bayangan benda sama seperti aslinya. Sedangkan cermin cembung sifatnya menyebarkan sinar, dan cermin cekung sifatnya adalah mengumpulkan sinar.


(cermin cembung)


(cermin cekung)

Hal ini memang kelihatannya sepele, tapi saya yakin terkadang kita sering lupa ataupun tertukar antara sifat yang dimiliki cermin, khususnya cermin cekung dan cembung. Lalu bagaimana untuk membuat suatu karaktersitik tertentu yang mudah diingat unutuk membedakan kedua jenis cermin yang sering tertukar ini?


Sederhana saja. Kita tidak membutuhkan alat peraga mahal dan rumit, kita hanya butuh sebuah barang bekas yang saya rasa tidak sulit untuk menemukannya. Sendal jepit. Ya, dengan sendal jepit ini kita dapat mengenalkan dan membantu siswa untuk mengingat lebih mudah sifat cerimin cembung dan cermin cekung.


(cermin cekung)

(cermin cembung)

Bagaiamana, tertarik untuk mencobanya?

sumber : www.rumushitung.com

WOW!! ILUSI OPTIK REALISTIK YANG MENAKJUBKAN



Ilusi optik merupakan keadaan yang seolah-olah nyata padahal hanya sebuah trik atau ilusi belaka. Ilusi optik menurut saya sangat menarik dan punya nilai estetika tersendiri. Ilusi optik ini bahkan bisa mengelabui orang hingga kebakaran jenggot. Cotohnya ilusi optik berikut ini.



Tempat rekreasi nomor satu di Inggris, Alton Towers, memasang sebuah iklan menarik yang telah terbukti efektif menarik perhatian audiensnya di sebuah pertokoan di London. Yang mereka lakukan adalah menyewa jasa pelukis ilusi optik 3D untuk menggambar sebuah ilusi 'lantai bolong' realistis dan menakutkan pada sebuah lift di pertokoan tersebut. Tujuannya jelas, untuk membuat para calon penumpang lift yang tidak teliti merasa terkejut setengah mati, dan mereka akan mulai bertanya-tanya siapa yang memasang jebakan betmen tersebut, dan akhirnnya mau tak mau menyadari bahwa mereka baru saja menjadi korban iklan dari sebuah taman hiburan terkenal di Inggris.


Anda bisa lihat sendiri kan, begitu nyatanya gambar ini hingga bisa dengan sukses mengelabui korban-korbannya. Hahahaha. Unik sekali.
Saya juga masih punya bebrapa gambar lagi yang bisa membuat kita takjub dengan kemampuan "mengecohnya".







Benar-benar nyata sekali. Bagaimana menurut anda?

sumber : www.idbite.com



TAHUKAN ANDA, MATA MANUSIA MENGALAMI "BUTA 40 MENIT" SETIAP HARINYA?

Tahukah kamu, bahwa kita ternyata akan selalu mengalami kebutaan sekitar 40 menit setiap harinya yang sengaja dilakukan oleh sistem penglihatan kita sendiri? Saya pun baru mengetahui hal ini. Dan pada kesempatan kali ini, saya akan coba ngeshare info ini.



Ketika bola mata kita bergerak, ada samar cepat yang terjadi saat kita mengalihkan pandangan dari objek satu ke objek selanjutnya. Dan ternyata, diketahui bahwa otak kita tidak memiliki kemampuan untuk menangkap samar tersebut.
Selanjutnya, apa yang dilakukan oleh sistem pengelihatan kita adalah menghapus samar yang terjadi dari ingatan kita dan menggantinya dengan objek selanjutnya yang akan kita lihat. Hal ini disebut dengan saccadic masking.

Untuk memperjelas hal ini, mari kita lakukan sebuah percobaan kecil. Pertama, carilah jam analog. Lalu, coba lihat suatu benda, apa saja, dan dengan cepat alihkan pandanganmu ke arah jam tersebut.
Ada yang aneh? Coba perhatikan. Saat kita melihat jam, gerakan jarum detik pertama yang kita lihat akan terasa lebih lama dibandingkan gerakan selanjutnya. Ketika mata melirik dengan cepat, persepsi waktu merenggang sedikit ke belakang. Otak kita mencatat bahwa kita telah melihat jam sedikit lebih lama dari waktu yang sesungguhnya. Ilusi ini dikenal dengan sebutan ilusi jam-berhenti.


Meskipun hal ini terjadi setiap kali mata kita mengalihkan pandangan dari satu titik fiksasi ke titik selanjutnya, hal ini jarang kita sadari. Alasannya adalah otak telah mengisi jeda waktu saat mata kita bergerak melihat benda satu ke benda berikutnya. Untuk lebih jelasnya, anda dapat menyaksikan video berikut ini.



sumber : www.idbite.com

Senin, 06 Mei 2013

VIDEO PEMBELAJARAN POLARISASI

Pada posting sebelumnya, saya sudah memaparkan sedikit mengenai polarisasi. Pada posting kali ini, saya akan bantu teman-teman sekalian untuk memahami polarisasi ini lebih dalam dengan menggunakan video pembelajaran polarisasi. Semoga video ini bermanfaat.



sumber : www.youtube.com

ILUSI BULAN


Pernahkah anda melihat ukuran bulan yang sangat besar? Ukurannya bahkan berlipat-lipat dari ukuran bulan yang biasa kita lihat. Jika anda tidak pernah melihat secara langsung, cobalah anda ingat-ingat film-film yang pernah anda tonton, yang menampilkan kejaidan ini.
Sebuah pertanyaan yang mungkin akan anda ajukan, mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa ukuran bulan ini bisa begitu besar dari ukuran bulan yang biasa kita saksikan di malam hari? Apakah ini pengaruh dari jarak?
Di sisi lain langit dari tempat Matahari terbenam, Bulan purnama muncul, antara pepohonan dan rumah, atau di bukit atau gunung. Bentuknya sedikit oval (ada juga yang bulat sempurna) dan bisa berwarna merah/oranye karena Matahari terbenam. Dan ukurannya RAKSASA!!
Kemudian, di malam hari, bulan sudah meninggi. Tapi terlihat lebih kecil; bahkan Anda dapat menutupnya dengan jari. Ini disebut Ilusi Bulan dan sebenarnya merupakan ilusi ganda. Karena cahaya dari bulan di cakrawala dipantulkan ke lapisan-lapisan atmosfir, bulan terlihat datar.
Jadi mengapa kita melihat Bulan lebih besar ketika masih rendah?
Ilusi ini telah diketahui selama berabad-abad dan banyak teori diajukan. Salah satunya seperti ini:
  • Bahwa kita melihat obyek di cakrawala lebih jauh daripada obyek di atas kita (hal ini benar untuk awan, pesawat dll.) dan semakin jauh obyek itu semakin kecil bentuknya. Tetapi, gambar Bulan di mata kita terlihat berukuran sama di cakrawala dan di atas kepala – otak kita berkata karena bulan cakrawala jauh, jadi lebih besar untuk membuat ukuran yang sama seperti bulan di atas kepala.Awan di cakrawala terlihat kecil, sementara di atas kepala terlihat besar, sehingga memberikan anggapan permukaan langit datar atau sedikit melengkung.
  • Bahwa kita menggunakan obyek lain di sudut pandang yang sama sebagai petunjuk ukuran benda yang jauh. Ketika pemandangan bulan diikuti oleh obyek yang kita ketahui ukurannya, obyek ini (pohon, rumah, dll.) memberikan gambaran referensi sehingga kita mengatakan bulan itu besar. Tetapi, ketika bulan di atas kita, di langit kosong yang luas, kita tidak melihat obyek apapun untuk dibandingkan sehingga kita mengatakan bulan itu kecil.
sumber : http://farrasoct.wordpress.com

POLARISASI


Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yang bergerak secara osilasi dan menuju arah tertentu.  Polarisasi merupakan suatu peristiwa perubahan arah getar gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar.
Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal; yang berarti bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya. Adapun syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah oscilasi tegak lurus terhadap bidang rambatannya Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar.  Suatu gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi.

Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut.

Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena peristiwa pemantulan, pembiasan, bias kembar, absorbsi selektif, dan hamburan.
1.      Polarisasi karena Pemantulan
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang tertentu maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin.
Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi, sedangkan  analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak.
Polarisasi Gelombang Karena Pemantulan
2.      Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 900.
3.      Polarisasi karena Bias Kembar (Pembiasan Ganda)
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang terpolarisasi.
Polarisasi karena Bias Kembar (Pembiasan Ganda)
4.      Polarisasi karena Absorbsi
Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.
Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.
Polarisasi karena Absorbsi Selektif
5.      Polarisasi karena Hamburan
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.
Polarisasi karena Hamburan
6.      Pemutaran Bidang Polarisasi
Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi.
Pemutaran Bidang Polarisasi

sumber : www.g-excess.com
               www.wikipedia.com


Minggu, 05 Mei 2013

MENGAPA "TURN OFF CELL PHONES" DI POM BENSIN?



Bagi yang sering mengisi bensin atau yang suka memperhatikan sekitarnya, pasti pernah melihat larangan di hampir setiap SPBU untuk menggunakan telepon pada saat pengisian. Tentu anda yang belum mengetahui alasannya akan merasa aneh, sama seperti saya saat secara tidak sengaja memperhatikan larangan tersebut.


Sebuah HP, selain mengeluarkan frekwensi tinggi, juga mengeluarkan bunga api walaupun hanya dalam jumlah yang kecil sekali (1 mikron. 1 mikron = 1/100 mm). Percikan api tersebut keluar dari sekitar antena koil, yang disebabkan karena beda potensial tegangan yg cukup tinggi. Disamping itu kebanykan HP juga ada lampu LED (Light Emitting Diode) yg juga mengeluarkan cahaya. LED yg dipakai pada HP berbeda dengan LED yang dijual di pasaran elektronika. Pada saat lampu LED menyala, akan timbul pijar.

Dalam keadaan biasa, percikan api dan pijar LED tersebut sebenarnya tidak cukup untuk menyulut uap bensin (benzena C4H8O12) di udara terbuka. Tetapi bensin adalah salah satu bahan bakar yg mudah menguap. Oleh sebab itu bisa saja udara disekitar SPBU sudah jenuh (dipenuhi oleh uap bensin), maka uap bensin tersebut akan dapat terbakar oleh percikan yg cukup kecil tersebut. Efeknya ledakan di udara. Inilah yg dikhawatirkan. Pada saat gas akibat uap bensin itu “jalan-jalan” ke sekitar ponsel yg sedang kita pakai, maka kemungkinan kuping kita meledak adalah besar sekali.
sumber : kaskus.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More